Hari Jum’at , waktu menunjukkan pukul 6.15 sore,  pemimpin rapat telah menutup diskusi pada hari itu dan dalam keadaan lelah anda baru saja ingin menekan tombol leave pada aplikasi Zoom anda. Namun tiba-tiba Bu Lastri teman satu departemen anda yang paling kepo memulai percakapan ringan di sela-sela ucapan Selamat berakhir pekan.  Dia bercerita tentang pak Gondo, Asisten Manager yang tahun lalu setelah mengundurkan diri alias resign.  dengan Gayanya yang khas dan penuh semangat di dari tangannya bahwa gundul sudah memiliki perusahaan sendiri kan sudah cukup maju,  Entah dari mana  boleh ceritakan bisa menyebutkan sejumlah angka dan dengan yakinnya Dia bercerita kalau penghasilannya seminggu melebihi gajinya dalam sebulan,  sudah jadi pengusaha sukses, kata bu Lastri.

Jika Pak Gondo ini adalah teman Anda satu departemen,  dan Anda mendengar cerita tadi,  kira-kira kata-kata apakah yang akan muncul dalam pikiran anda?

Apakah seperti dibawah ini? 

“Pasti dapat duit warisan buat modal usaha!”

“Wah, uang pensiunnya pasti besar tuh! Jadi enak bisa tenang usaha!”

“Terang saja, anaknya sudah besar-besar!  tidak seperti anak saya yang masih kecil dan merepotkan!”

“Dia enak, mulainya tahun lalu, ekonomi lagi bagus!”

“Saingan sudah banyak sekarang, mana bisa bisnis kayak gitu sekarang”

“Itu mah dia saja, saya mana bisa bisnis, keluarga saya semuanya tidak ada yang berbisnis”

“Istrinya pasti mendukung, tidak seperti istri saya yang pasti menentang”

“Mana nih pemerintah, coba ada dana bantuan untuk usaha kecil, kan enak!”

 

Saya duga sepertinya anda tidak akan berpikiran pesimis nyinyir seperti diatas, karena kalau sampai ada yang berpikiran seperti diatas, artinya dia adalah orang terlalu fokus pada hal-hal diluar kendali dirinya, sehingga dapat semakin tidak berdaya, bahkan kalau kebablasan, bisa jadi semakin sulit mengendalikan hal-hal yang seharusnya ada di dalam kendali dia, yang berujung hanya pasrah pada keadaan ataupun lebih parah lagi, menyalahkan keadaan dan orang lain.

Jikalau anda adalah orang yang ingin bergerak maju, ingin perubahan, ingin menjadi contoh dan role model dalam keluarga, dan menunjukkan kalau anda berjiwa pemimpin, adalah tindakan paling bijaksana kalau kita mau fokus pada hal-hal yang dari diri kita sendiri, sikap kita, prioritas kita, emosi kita, kebiasaan-kebiasaan dan kata-kata kita, itulah yang ada dalam kendali penuh kita. Saat kita mengambil alih kendali penuh diri dengan mulai dari diri sendiri tanpa menyalahkan, disitulah keberdayaan tumbuh, jiwa kepemimpinan muncul, inisiatif dan ide kreatif bermunculan, karena kita introspeksi pada apa yang bisa diri kita lakukan, tanpa menyalahkan pihak lain, apalagi menyalahkan cuaca dan gejala alam yang sama sekali diluar kuasa kita.

 

Sekali lagi kita kalau kita dengar sekali lagi kisah pak Gondo, maka kata-kata orang yang sudah mengambil alih kendali penuh dirinya, mungkin akan seperti ini:

“ Bisnis atau dagang apa ya yang bisa saya mulai di waktu-waktu santai tanpa mengganggu pekerjaan?”

“ Bagaimana ya cara saya bisa mengatur waktu antara kerja, keluarga dan bisnis sampingan supaya seimbang?”

“Berapa yang perlu saya tambahkan dalam tabungan per bulannya ya supaya bisa mengumpulkan modal usaha?”

“Dimana dan kepada siapa ya saya bisa tanya mengenai cara memulai bisnis?”

Published On: March 7th, 2025 / Categories: Referensi & Teori /